Jumat, 04 Juli 2008

# ungkapkan dengan sebuah gambar

Oh! Tangse.... Sampai generasi ke berapa kau masih asri?

Ketika duduk di bangku SD, aku dan teman-teman sering menghabiskan waktu istirahat kami setelah pelajaran PENJASKES, dengan mandi di sungai. Tidak jauh, hanya sedikit menempuh pematang sawah dengan berlari-lari kecil, kami akan sampai di sana….
Ini adalah sungai yang menjadi salah satu tempat mainku waktu kecil. Aku jadi rindu masa-masa kecilku di desa.... (Emang sekarang udah jadi anak kota ya??? cpd), maksudku, ketika aku mengahabiskan seluruh waktuku di desa, sebelum aku hijrah ke kota Banda Aceh untuk menuntut ilmu…. Di sungai ini aku dan teman-teman sering bermain.... gitu loch! Kadang-kadang berenang.... Menangkap ikan-ikan kecil, de el el. Bahkan, kami kerap mencuci pakaian disini, jaraknya tidak jauh dari rumahku.... hanya sekitar 200 meteran. Dulu ketika umurku sekitar empat tahun, paha sampai kakiku pernah dicubit habis-habisan oleh mama. Betapa tidak, pagi-pagi buta aku telah melarikan diri dari rumah hanya untuk bermain ke sungai. Aku pergi tanpa minta izin, karena aku tahu mama pasti tidak mengizinkanku. Waktu itu aku yang masih kecil berpikir mama itu tega banget....jahat, masa aku dicubit hanya karena pergi ke sungai. Tapi aku yang telah besar sekarang (sebesar raksasakah?) sadar, mengapa mama melakukan hal itu? (Sudah sebesar ini baru sadar ya). Bayangkan saja aku yang masih imut-imut ke sungai sendirian, apa pun bisa terjadi, bukan? Bisa saja aku terhanyut, atau di mangsa babi hutan yang kerap menyisir tepi sungai di waktu pagi atau aku bisa saja diculik oleh orang jahat kemudian dijual ke luar negri atau apa pun.… Semua orang tua pasti khawatir. (Tenang Za anak itu hasil usaha orang tua, mereka gak kan mau rugi dan kehilangan anaknya. Mereka ingin mendapatkan pahala yang terus mengalir dari do'a anak yang sholehah, seperti kamu ini).

Kadang-kadang aku sering membangun sebuah bangunan dari pasir sungai yang kasar, sebenarnya aku ingin membangun rumah-rumahan, tapi aku tidak bisa! Sampai sekarang pun aku tetap tidak bisa….Tak jarang, aku dan teman-temanku bermain engklek di tanah berpasir di tepi sungai di sela-sela kami mencuci pakaian di siang hari. Kalau siang aku dan juga yang lain tidak berani mandi di sungai, karena orang tua di kampung mengatakan kalau siang hari jin sedang memandikan anak-anaknya (he.... Ada-ada aja tuh orang tua kampung, emang dia bisa liat yang ghaib? Bukannya ayat mengatakan: “Katakanlah: ‘Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah’, dan mereka tidak mengetahui bila mereka akan dibangkitkan.” (An-Naml: 65)) tapi kan itu dulu waktu ku kecil, jadinya kami takutttt....Hii....

1 komentar:

  1. trimaksih dah mau nulis tentang tangse...bagus juga tuk mengingat masa lalu...kamu sangat berbakat...aku suka...mudah2an kamu bisa banyak berbuat untuk daerah ini...amin

    oh, ya...aku rindu juga dengan suaramu...

    BalasHapus

Follow Us @soratemplates