Lembaran baru hidupku dimulai ketika my hubby bersama orang tuanya datang ke rumahku dan melamar diriku. Syok! Nyaris aku hampir pingsan ketika mendengar kesepakatan kedua orangtuaku dan ortunya hubby. Kami akan menikah dua bulan setelah lamaran ini berlangsung. Kenapa terburu-buru? Karena hubby harus kembali melanjutkan studinya di Jerman tepat lima bulan lagi, atau tepat tiga bulan setelah kami menikah. Kalau diundur lagi, keluarga kami tidak tahu kapan waktu yang tepat. Masa iya habis menikah doi langsung kabur ninggalin aku yang enggak bisa meninggalkan pekerjaanku di Indonesia.
Persiapan demi persiapan pra pernikahan dan resepsi pun dimulai. Aku yang biasanya suka tidur lagi habis shalat shubuh, tinggal makan apa yang dimasak mamak, dan suka semau gue, harus mulai belajar untuk menjadi istri yang baik untuk suami. Enggak boleh telat bangun lagi, pagi-pagi bantuin mamak masak, dan lain-lain. Tidak hanya itu, aku juga harus mulai memperhatikan penampilan dan kecantikan. Aku yang semula cuek dengan penampilan diwanti-wanti oleh mamak untuk berubah dan mulai memperhatikan pakaian yang kukenakan. Aku yang jarang berbedak, mulai diajari berdandan. Aku yang semula enggak pernah peduli dengan organ kewanitaan, mulai diajari bagaimana membersihkan area intim tersebut.
“TIDAK BOLEH PROTES!” begitu dikte mamak ketika aku menolak semua ritual yang telah ia buat.
Karena aku dituntut untuk peduli dengan tubuhku, suatu hari,
aku menyadari satu hal, ada yang aneh dengan kulitku terutama di daerah
kewanitaan. Ada perbedaan di sekitar area V, ia lebih gelap dan
sangat tidak sedap dipandang. “Baru sadar?” heheh, iya, aku baru
sadar.
Menurut mamak, warna gelap itu terjadi karena gesekan
pakaian pada kulit di area Miss V. Awalnya aku enggak percaya kalau warna gelap
di area feminim itu gara-gara pengaruh gesekan pakaian, biar lebih jelas aku
pun nanya langsung ke mbah Google. Dan jawabannya sama seperti kata mamak.
Banyak faktor yang membuat kulit di area vagina menjadi gelap
dan kehitaman. Seperti:
- Umur - Seiring bertambahnya usia, maka kulit kita pun mengalami aging proses termasuk pada area Miss V. Jadi, enggak heran kalau area Miss V pada orang tua itu gelap terutama pada wanita yang sudah pernah melahirkan.
- Underwear material – Dalaman yang terbuat dari bahan sintetis dan terlalu ketat ternyata bisa menyebabkan area V menjadi gelap. Jadi lebih baik kita memilih dalaman yang berbahan katun.
- Bikini – Bikini bottoms biasanya terbuat dari bahan sintetis dan membuat area V menjadi gelap jika terus-terusan dipakai.
- Celana Ketat – Baik yang berbahan denim atau legging. Kalau terlalu lama memakai celana dari bahan ini bisa membuat area V jadi gelap
- Kurangnya higinitas – Coba bayangkan kalau kotoran di area V berkumpul dan enggak pernah dibersihkan atau enggak bersih saat dicuci? Selain itu, sering mencukur area V, penggunaan produk pembersih, dan ketidakseimbangan hormon juga bisa menyebabkan area sekitar Miss V menjadi gelap.
Terus bagaimana cara mencerahkan
area V?
Waktu itu aku betul-betul panik. Dua bulan lagi aku akan
menikah, tapi warna gelap di area V ini tiba-tiba membuatku tidak percaya diri.
Gimana kalau dilihat sama suami nanti? Gubrakk!
Emangnya selama ini kamu
pakai apa untuk membersihkan area V? Cuma sabun! Tapi ternyata itu tidak
cukup. huhuhu
“Coba pake Lactacyd White Intimate, Mamak lihat iklan di tv
katanya bisa bikin putih area V dalam 4 minggu,”saran mamak.
Awalnya aku rada ragu-ragu gitu secara agak enggak percaya
sama produk pemutih. Tapi enggak salahnya mencoba apalagi ketika membaca kalau Lactacyd mengandung Lactic Acid dan Lactoserum yang berfungsi menjaga keimbangan pH vagina. Lactacyd White Intimate juga diformulasikan daribahan-bahan alami seperti ekstrak susu, Actipone-B dari bengkoang dan algo white yang berfungsi untuk
mencerahkan kulit pada area intim. Tidak hanya itu, pembersih organ kewanitaan ini juga telah teruji secara dermatologi sehingga aman digunakan setiap hari.
Mari mencoba! Semoga kulitku kembali cerah dalam waktu 4 minggu sebelum aku disunting oleh kekasih tercinta.
Sambil menanti hari-hari menjelang pernikahan, aku pun mulai rutin menggunakan Lactacyd White Intimate untuk menjaga area V tetap bersih dan sehat. Berdasarkan saran mamak, sebelum
menggunakan Lactacyd White Intimate saya membasuh area intim dengan menggunakan
air hangat. Baru kemudian saya teteskan Lactacyd ke telapak tangan dan mulai
mencuci area V.
Setelah pemaiakan selama 4 minggu, area V saya tidak hanya
terlihat cerah tetapi juga terasa lebih segar dan enggak bikin kering. Lactacyd
White Intimate ini juga harum dan menyegarkan. Saya pun semakin percaya diri
karenanya dan merekomendasikan bagi Anda yang ingin area V menjadi cerah
kembali. []
Tulisan ini diikut sertakan pada lomba blog Lactacyd White Intimate yang diselenggarakan oleh www.lactacyd.co.id.
Tulisan ini diikut sertakan pada lomba blog Lactacyd White Intimate yang diselenggarakan oleh www.lactacyd.co.id.
Kaka beli lactacyd dimana kak?
BalasHapusDmna cari lactacyd kalo di aceh kak?
BalasHapus