Sabtu, 23 Oktober 2010

# opini

Blog, Media Sosial yang Efektif Untuk Pendidikan

Seiring bertambah pesatnya pengguna internet di Indonesia yang pertumbuhan rata-ratanya mencapai 49 persen pertahun, maka pengguna media sosial yang merupakan media online dimana para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum, dan dunia virtual juga mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Hal ini tentu akan berdampak positif jika penggunaan aplikasi-aplikasi yang ada di internet (seperti media sosial) ini dimanfaatkan sebaik-baiknya, salah satunya adalah untuk membantu proses belajar-mengajar. Salah satu bentuk media sosial yang dapat dipergunakan oleh seorang pendidik dengan peserta didiknya adalah blog.

Blog adalah singkatan dari weblog, istilah yang pertama kali digunakan oleh Jorn Barger pada bulan Desember 1997. Jorn Barger menggunakan istilah weblog untuk menyebut kelompok website pribadi yang selalu diupdate secara kontinyu dan berisi link-link ke website lain yang mereka anggap menarik disertai dengan komentar-komentar mereka sendiri.

Blog kemudian berkembang mencari bentuk sesuai dengan kemauan para pembuatnya atau para narablog (blogger). Blog yang pada mulanya merupakan “catatan perjalanan” seseorang di internet, yaitu link ke website yang dikunjungi dan dianggap menarik, kemudian menjadi jauh lebih menarik daripada sebuah daftar link. Hal ini disebabkan karena para blogger biasanya juga tidak lupa menyematkan komentar-komentar cerdas mereka, pendapat-pendapat pribadi dan bahkan mengekspresikan sarkasme mereka pada link yang mereka buat.
Media blog dapat dikategorikan sebagai e-learning.  Sebuah blog dapat dijadikan media belajar interaktif, misalnya sebuah komunitas guru di sebuah sekolah  membuat blog yang isi atau konten sebuah blog menyangkut mata pelajaran yang diajarkan masing-masing guru.
Selain itu, aplikasi-aplikasi yang terdapat dalam sebuah blog seperti video, gambar, ataupun konten-konten lainnya juga dapat dimanfaatkan untuk membuat metode pangajaran lebih atraktif. Misalnya dengan memasukkan video ataupun gambar yang berhubungan dengan pelajaran yang diajarkan.
Dalam hitungan saat ini, jumlah mata pelajaran di sekolah tidak lebih dari 20 macam. Jadi jika setiap daerah ada guru yang aktif ngeblog untuk satu fokus pelajaran tertentu maka pendidikan Indonesia akan dengan cepat maju. Sebab isi blog bisa apa saja, bahkan akan sangat menggigit. Dan tidak akan keluar jalur, karena pengunjung blog bisa saja memberi kritiknya.
Hadirnya blogger yang juga berprofesi sebagai guru jelas akan memberikan nilai tambah terhadap kemajuan dunia pendidikan. Seperti yang dipaparkan oleh Sawali (seorang guru dan juga blogger), dunia pendidikan akan makin berkembang secara dinamis karena banyak pemikiran dan ide kreatif dari para guru yang terabadikan melalui internet. Hal ini tentu saja akan semakin memudahkan para pemerhati dan pengamat dunia pendidikan untuk menemukan semangat kaum pendidik di negeri ini dalam menekuni dunianya. Tulisan-tulisan yang berkaitan dengan masalah-masalah pendidikan, dengan demikian, akan semakin mudah ditemukan di search engine.
Selain itu, blogger yang berprofesi sebagai guru akan terpacu semangatnya untuk bertindak secara kreatif dan inovatif dalam mengemas proses pembelajaran yang menarik dan memikat. Semangat pembelajaran berbasis pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan akan semakin membumi dan membudaya di ruang-ruang kelas sehingga dunia pendidikan tak lagi menjadi “penjara” yang memasung kebebasan berpikir siswa didik.
Persaudaraan dan silaturahmi dengan sesama bloger, baik dari kalangan guru maupun non-guru juga akan terjalin, sehingga akan terbangun suasana keakraban di antara sesama anak bangsa yang sanggup membunuh benih-benih primordialisme sempit berbasiskan kesukuan alias kedaerahan, kelompok, suku, atau agama.
Blog bisa memperpendek jarak ruang dan waktu sehingga intensitas komunikasi bisa terjalin lebih akrab dan familiar. Bukankah ini sebuah kontribusi nyata dari para bloger dalam menciptakan nilai-nilai kerukunan di antara sesama warga bangsa? Jika atmosfer semacam itu bisa terus berlangsung, jelas akan mampu memperkuat fungsi dan peran dunia pendidikan sebagai agen kebudayaan yang akan mempertautkan dan menyatukan perbedaan etnik menjadi sebuah kebersamaan yang mengagumkan.
Kebiasaan dan budaya mengekspresikan pemikiran-pemikiran kreatif ke dalam sebuah tulisan, setidaknya akan sangat memengaruhi pola dan gaya berpikir seorang guru. Ini artinya, blog bisa menjadi wahana yang tepat dan strategis untuk mengembangkan nilai-nilai kependidikan, kepribadian, profesional, dan sosial seorang guru dalam menjalankan aktivitasnya, baik di dalam mauoun di luar dunia pendidikan.
Blog juga bisa menjadi media interaktif untuk mewujudkan pembelajaran elektronik yang dialogis dan demokratis sehingga kompetensi siswa bisa berkembang dengan baik. Dalam memberikan tugas, baik terstruktur maupun tidak terstruktur, misalnya, seorang guru bisa memostingnya di sebuah blog, kemudian siswa diberikan kebebasan dan kemerdekaan kreatif untuk menjawab, menyampaikan pendapat, sanggahan, atau usulan melalui kolom komentar.
Hal ini akan sangat berbeda susasananya jika siswa bertatap muka secara langsung dengan sang guru yang seringkali dihadapkan pada kendala-kendala psikis, seperti rasa sungkan, takut, atau malu. Dari sisi ini, blog bisa menumbuhkan keberanian siswa dalam menyampaikan pendapat yang selama ini menjadi hambatan klasik dalam proses pembelajaran.
Tentu saja, masih ada nilai tambah yang lain ketika guru mampu memanfaatkan blog sebagai media pembelajaran. Selain itu, penggunaan internet oleh siswa menjadi lebih berguna dan metode elearning telah dapat dijalankan. Meskipun demikian, harus diakui, bukan persoalan yang mudah untuk menjadikan blog sebagai magnet yang mampu memikat para guru dan siswa. Selain kendala jaringan infrastruktur internet yang belum merata di berbagai daerah, juga masih muncul adanya kesenjangan kompetensi guru.
Dalam kondisi demikian, dibutuhkan komitmen dan kebijakan para pengambil keputusan untuk tak henti-hentinya mengakrabkan guru dan juga siswa pada dunia blog secara simultan dan berkelanjutan dengan memfasilitasi mereka untuk mendapatkan kemudahan-kemudahan dalam melakukan aktivitas ngeblog.
PS : Tulisan ini dibuat dalam rangka mengikuti #pb2010 dan #xlcontest

16 komentar:

  1. Blog hanya merupakan salah satu "tools" untuk berkolaborasi, namun yang lebih penting lagi adalah perubahan dalam sistem pendidikan secara keseluruhan. Sistem pendidikan saat ini masih mengacu pada sistem era industrialisasi (abad 19 & 20). Broadband sebagai infrastruktur informasi merupakan komponen utama dalam menunjang kesuksesan e-education, harus diadakan, disebar merata dan harga harus terjangkau.

    http://1dunia.net/digital-divide/education-in-21st-century/

    BalasHapus
  2. Tulisan yang bagus. Saya suka

    BalasHapus
  3. salam gan ...
    menghadiahkan Pujian kepada orang di sekitar adalah awal investasi Kebahagiaan Anda...
    di tunggu kunjungan balik.nya gan !

    BalasHapus
  4. Anda benar.. Blog merupakan sebua media sosial yang harus dikembangkan..

    BalasHapus
  5. salam kenal gan. ane nih kunjungan pertama, bagusnih inspirasinya.

    BalasHapus
  6. Saya ikut nyimak aja mas.bagus nih, saya suka inpirasinya

    BalasHapus
  7. waw? bagus sekali gan,. izin nyimak.,,.

    BalasHapus
  8. Info yang sangat bagus sekali gan,.,.

    BalasHapus
  9. artikel yang sangat bagus ...

    BalasHapus
  10. bagus gan info nya, saya suka ,,.,

    BalasHapus
  11. makasih atas informasnya, kebetluan saya lagi cari artikel yang seperti ini.

    BalasHapus
  12. thanks gan atas infonya, kebetulan saya lagi cari info kaya gini.

    BalasHapus

Follow Us @soratemplates